Mabes Polri : Siyono Melawan, Densus Benturkan Kepalanya ke Sudut Mobil


Mabes Polri secara resmi mengungkapkan penyebab meninggalnya Siyono (39), warga Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten yang diduga tewas saat dibawa Densus 88, pada Jumat (11/03/2016) lalu.

"Dia meninggal karena pukulan benda tumpul di belakang kepala" ungkap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan saat konferensi pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (14/3/2016).

 Lebih lanjut Anton menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika Siyono diminta untuk menunjukkan kawannya yang terkait dengan kelompok Neo-Jemaah Islamiyah. Awalnya Siyono kooperatif dengan Densus, sehingga tingkat pengawalan diturunkan. Dalam pencarian itu, Anton menyebut, Siyono hanya dikawal seorang anggota Densus dan seorang officer yang menjadi sopir.

Lebih lanjut, ungkap Anton, ketika berada di jalan Klaten-Prambanan, Siyono yang berada di mobil bagian belakang dengan tangan diborgol dan mata tertutup melakukan perlawanan. Sehingga terjadilah perkelahian dengan anggota Densus 88 yang mengawalnya.

Lalu, kata Anton, anggota Densus 88 itu membenturkan Siyono ke sudut mobil dan terjadilah pendarahan di kepala bagian belakang. Siyono kemudian meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

Terkait peristiwa ini, Anton mengatakan pihaknya sangat menyayangkan. Ia mengakui hal ini merupakan kesalahan prosedur karena menurunkan tingkat pengawalan.

"Kami juga menyayangkan hal ini, dan juga yang jadi pertanyaan kenapa dijaga sendiri. Kata Densus karena Siyono kooperatif. Ini juga kami akui terjadi kesalahan prosedur," terang mantan Wakapolda Kalteng itu.

Untuk itu, jelas Anton, Mabes Polri kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa itu. Jika terbukti bersalah, oknum anggota Densus 88 itu akan dikenai hukuman.

"Sedang diselidiki lebih lanjut oleh Propam. Beberapa anggota dan ketua timnya sedang diperiksa," tandasnya.

Sebelumnya, Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto menyebutkan, meninggalnya Siyono lantaran yang bersangkutan lelah dan lemas setelah berkelahi dengan anggota Densus 88 di dalam mobil.

Namun klaim ini diragukan banyak kalangan. Pengamat terorisme Mustofa B Nahrawardaya misalnya, adalah salah seorang yang tidak percaya dengan klaim polisi itu. Menurutnya, merupakan fenomena baru bila ada terduga teroris lepas dari pengawalan dan melakukan perlawanan.  "Boro-boro berkelahi. Terduga menggerakkan tangan saja, kemungkinan sudah ditembak mati karena dianggap melawan," tambahnya.


rep: Jundi/Kiblat[beritaislamterbaru.org]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mabes Polri : Siyono Melawan, Densus Benturkan Kepalanya ke Sudut Mobil"

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Dengan Sopan & Dilarang Menyertakan Link Aktive