BIADAB...!!!! Kelompok Abu Sayyaf Penggal Sandera Dalam Kondisi Hidup, Tolak Uang Tebusan Rp 15 Miliar!

Abu Sayyaf memberikan batas waktu penyerahan duit tebusan sebesar 300 juta peso atau senilai Rp 85, 8 miliar untuk sandera John Ridsdel pada Senin (25/4/2016) lantas. Tetapi, pihak keluarga Ridsdel hanya dapat menyiapkan dana sejumlah Rp 15 miliar. Ridsdel pun dipenggal pada hari paling akhir penyerahan duit tebusan.
BIADAB...!!!! Kelompok Abu Sayyaf Penggal Sandera Dalam Kondisi Hidup, Tolak Uang Tebusan Rp 15 Miliar!

 (Pasca Sandera Dipenggal Abu Sayyaf, Panglima TNI : Kita Masihlah Tunggulah Hasil Koordinasi)

Sehari setelah korban Ridsdel dieksekusi, badan warga negara Kanada itu ditemukan di Distrik Bayug, Talipao, Provinsi Sulu, Filipina, sekitar jam 08. 00 saat setempat, Rabu (27/4/2016).

Lokasi penemuan tubuh korban tidak begitu jauh dari tempat pembuangan kepala Ridsdel di Kota Jolo, ibukota Propinsi Sulu, Senin (25/4/2016) lantas. Badan korban lalu diserahkan pada Batalyon


Marinir Filipina di lokasi itu, sesudah diketemukan seorang pria dari kalangan sipil.

 " Kepolisian Filipina serta militer tengah lakukan kontrol serta verifikasi pada jenazah itu apakah betul merupakan badan John Ridsdel, " tutur Mayor Filemon Tan Jr, Juru Bicara Komando Mindanao Selatan, Angkatan Bersenjata Filipina, Rabu.

Wisatawan asal Kanada itu dieksekusi dengan cara dipenggal sesudah batas saat pembayaran duit tebusan terlampaui. Grup Abu Sayyaf minta tebusan 300 juta peso untuk pembebasan Ridsdel.

Menurut surat kabar Filipina, duit tebusan untuk John Ridsdel, pernah akan dibayar. Seseorang sumber surat berita Inquirer mengatakan tebusan telah diupayakan oleh rekan serta keluarga Ridsdel, tetapi jumlahnya jauh dari yang disuruh penyandera.

Duit Rp 15 miliar telah terkumpul dan ditawarkan pada grup Abu Sayyaf pada hari Ridsdel dipenggal. Para penyandera minta tebusan Rp 85, 8 miliar.

Seorang rekanan Ridsdel, Brigjen Emmanuel Cayton, pada hari itu berkunjung ke Jolo untuk memperoleh informasi masalah negosiasi tebusan yang di tawarkan.

Tetapi, waktu dalam perjalanan naik perahu ke Jolo, ia mendengar berita Ridsdel sudah dieksekusi.

Rupanya duit Rp 15 miliar itunyatanya tidak diterima oleh grup Abu Sayyaf. Mereka tetaplah menuntut jumlah tebusan yang sudah diputuskan.

 " Saya lihat foto-fotonya, mata Ridsdel masihlah terbuka. Saya mengindikasi Ridsdel dipenggal dalam situasi masih hidup, " kata Cayton.

Ridsdel diculik dari lokasi wisata Pulau Samal, Daval de Norte, pada 21 September 2015. Ia diculik bersama Robert Hall (Kanada), Kjartan Sekkingstad (Norwegia), serta Marites Flor (perempuan Filipina).

Mengundurkan Diri Pemenggalan kepala pada seorang sandera warga negara asing itu bikin seorang komandan militer di Propinsi Sulu pilih mengundurkan diri.

Komandan Brigade ke-501, Brigjen Alan Arrojado, menyampaikan pengunduran dianya terkait konflik pendekatan dalam menangani ancaman grup Abu Sayyaf.

Dalam sebagian operasi ia terasa tidak dilibatkan.

 " Saya seseorang jenderal angkatan bersenjata yang perlu sudah diberitahu serta disuruhi kesepakatan, " tuturnya.

Halaman setelah itu Arrojado awal mulanya diangkat sebagai Komandan Group Gugus Tugas Sulu pada Oktober 2014, tetapi lalu jabatannya itu dihapuskan pada awal April.

Ia lalu ditunjuk sebagai Komandan Brigade ke-501 yang membawahkan Batalyon Infanteri 10, 32, serta 35.

Saat ditanya mengenai konflik pendekatan dalam punyai urusan dengan Abu Sayyaf, ia menolak menguraikan lebih lanjut.

 " Pendekatan mereka berbeda dengan saya, " katanya singkat.

Posisi Arrojado digantikan Kolonel Jose Faustino. Setelah itu Arrojado ditugaskan sebagai Asisten Panglima Divisi Infanteri ke-1 di Zamboanga del Sur.

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Brigjen Restituto Padilla, menyebutkan pergantian Arrojado sebagai mutasi umum. Menurutnya, semuanya pergeseran di angkatan darat berdasarkan perintah atasan.

Tak ada perwira yang bisa mengundurkan diri demikian saja, terlebih ia tempati jabatan di pos paling utama.

 " Tak ada yang salah disini, " tuturnya. Padilla menyampaikan Arrojado menjabat Komandan Brigade ke-602 serta ke-501 sepanjang dua th. lima bln..

 " Dalam 18 bln. paling akhir ia memimpin operasi melawan penculikan serta penyanderaan di Pulau Jolo, " tuturnya.

Menurut dia, perwira militer menjabat minimal 1, 5 th. di posisi paling utama. (inquirer/rut/feb)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BIADAB...!!!! Kelompok Abu Sayyaf Penggal Sandera Dalam Kondisi Hidup, Tolak Uang Tebusan Rp 15 Miliar!"

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Dengan Sopan & Dilarang Menyertakan Link Aktive